MEMBUKA PINTU TABIR LANGIT


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Latar belakang dari buku yang penulis ambil ialah sebuah kekuasaan Allah yang hanya dia seorang yang mengetahui kapan berakhirnya dunia ini.
 Dan penulis melihat banyak anak-anak muda yang susah menutup auratnya bagi yang muslim, contohnya penulis sendiri, penulis tidak menutup aurat bukan karna tren-tren di masa kini. Niat penulis untuk menutup aurat sudah lama dan penulis akan melaksanakan niat itu secepatnya. Padahal penulis tau bahwa jika seorang muslim yang tidak menutup auratnya akan banyak dosa yang iya perbuat selama satu hari penulis sadari itu. Dan juga penulis akan mencoba lebih baik dari hari sebelumnya.
Contoh lainnya orang yang melalaikan sholat atau bahkan meninggalkan sholat itu akan menyiapkan kursi di neraka untuk ayah dan ibunya.
Dan alasan penulis menjadikan buku ini sebagai karya tulis adalah agar kita umat muslim takut dan harus meninggalkan segala yang ia larang dan kerjakan apa yang ia perintahkan. Karna kita semua tidak akan tau kapan kita akan mati dan  kapan dunia ini berakhir.




1.2 Perumusan Masalah
·         Apa saja tanda-tanda berakhirnya kehidupan di dunia?
·         Bagaimana cirri-ciri dajal?
·         Kapan akan muncul Isa Almasih dan ya’juj dan ma’juj?
·         Apa saja kisah kiamat dalam al-qur’an?

1.3 Ringkasan
            Tak bisa dipungkiri, kiamat adalah misteri terbesar yang menghantui kesadaran umat manusia. Kiamat bukanlah akhir kehidupan, melainkan suatu kebangkitansesuai arti qiyamah yang berarti kebangkitan. Konsekuensinya,  setiap kebajikan yang dilakukan saat di dunia akan berbuah pahala di negri-akhirat, sebaliknya setiap perbuatan dosa yang kita lakukan akan di ganjar azab. Kiamat benar-benar menjadi pengadilan tertinggi sekaligus paling adil terhadap setiap perbuatan jahat dan ketidak adilan yang urung dituntaskan semasa di dsunia.
            Buku yang bertemkan Berakhirnya Kehidupan Dunia Ini tidak hanya melukiskan suasana kiamat, tapi juga memberi bekal bagi pembaca untuk mempersiapkan diri menghadapi momen  yang sangat menentukan itu. Persiapkan diri anda dengan membaca urayaian penting dalam karya tulis yang antara lain membahas tentang, tanda-tanda kekuasaan Allah, bencana alam sebagai kuasa ilahi, tanda-tanda kiamat, bermulanya alam Bazrakh, suasana kiamat, jenis-jenis surga dan neraka.

1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
a)     Untuk mengikuti Ujian Nasional dan Ujian Akhir Sekolah
b)     Menambah wawasan bagaimana berakhirnya dunia itu
c)      Agar pelajar lebih tau tentang bagaiman kelak kita setelah kiamat dan bagaimana ketika kita sedang dialam bazrakh.

1.5 Manfaat Penelitian      
            Penelitian ini sangat bermanfaat terutama di dalam bidang pembelajaran karena pada saat ini masih banyak pera remaja yang tidak menyadari bahwa Allah itu ada dan Allah itu maha melihat apa yang telah dilakukan oleh umatnya.Dan oleh sebab itu saya ingin anak remaja bisa berubah dan bisa mengingat bahwa tuhan mereka melihat apa yang telah mereka perbuat selama didunia ini. Dan manfaat lainnya adalah:
  1. Para remaja dapat lebih mengetahui tentang berakhirnya dunia
  2. Para remaja dapat mengetahui bagaimana cirri-ciri dajal
  3. para remaja juga dapat mengetahui bagaiman nanti di akhirat manusia akan mendapatkan hadiah selama apa yang telah dia perbuat di dunia.

1.6 Sistematika Penulisan
a) Halaman Pengesahan
b) Moto dan Persembahan
c) Kata Penghantar
d) Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1      Latar Belakang
1.2    Perumusan Masalah
1.3    Ringkasan
1.4    Tujuan Penelitian
1.5    Manfaat Penelitian
1.6    Sistematika Penulisan
BAB II KAJIAN TEORITIS
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
BAB III PEMBAHASAN
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
BAB V DAFTAR PUSTAKA
BAB VI LAMPIRAN                                                                                
BAB VII RIWAYAT HIDUP

BAB II
KAJIAN TEORITIS

2.1 Tanda-tanda Berakhirnya Kehidupan Dunia
2.1.1  Segala yang Berawal Pasti Berakhir
2.1.2 Tanda-tanda Berakhirnya Kehidupan Dunia 
2.1.3 Kedatangan Kalifah Akhir Zaman
2.1.4 Dajjal Pembawa Fitnah
2.1.5 Ciri-ciri dajjal
2.1.6 Kedatangan Isa Almasih dan Kemunculan Ya’juj dan Ma’juj
2.2 Berakhirnya Kehidupan Dunia
2.2.1 Kiamat
2.2.2 Kiamat dalam Analogi Teori Wighbull
2.2.3 Kisah Kiamat dalam Al-Qur’an

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Tanda-tanda Berakhirnya Kehihupan Dunia
3.1.1 Segala yang Berawal Pasti Berkhir

Beikut penjelasan Allah tentang begaimana dunia ini berakhir.

“Tiap-tiap yanga ada di bumi akan mati” (QS Ar-Rahman [55]: 26)

Dan yang kekal wajah tuhan mu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan” (QS Ar-Rahman [55]: 27)

Kedua ayat diatas dengan jelas menunjukkan bahwa Allah sedah menetapkan hukum-hukum untuk kehidupan dan kematian.

“Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusia pun sebelum kamu  (Muhammad), maka jika engkau mati apakah mereka akan kekal?” (QS Al-Anbiyah [21]:34)

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan kesusaan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada kami kamu akan dikembalikan” (QS Al- Anbiyah [21]: 35)

Kedua ayat diatas menegaskan kehidupan manusia tidak akan kekal. Umur manusia sangat terbatas. Menurut sejarah, manusia yang peling lama hidup adalah Nabi Adam a.s. (1.000 tahun), kemudian Nabi Nuh a.s. (900 tahun). Itulah ketentuan Allah: tidak ada manusia yang kekal. Manusia merupakan bagian dari alam dan dia akan terkena hukum alam-penciptaan, proses pembentukan sifat-sifat, samapi kematiannya. Untuk itu, manusia harus selalu mempersiapkan bekal berupa amal saleh untuk mengahdapi kemaian, karena manusia tidak tahu kapan pastinya dia akan mati untuk menghadap Allah.

 3.1.2 Tanda-tanda Berakhirnya Kehidupan Dunia
Allah mewaratkan tanda-tanda berakhirnya kehidupan dunia dalam beberapa ayat Al-Qur’an. Tanda-tanda itu juga bisa kita peroleh dalam sejumlah hadist.
“Dan apabila perkataa telah jatuh atas mereka. Kami keluarkan sejenis biinatang melata dai bumi yang yang mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dulu tidak yakin kepada ayat-ayat kami. (QS An-Nam [27]: 82).
Berdasarkan firman Allah diatas, kehidupan dunia ini pasti berakhir. Allah akan menciptakan binatang melata yang belum pernah ada sebelumnya. Makhluk itu bisa berbicara kepada manusia, sementara saat itu manusia sudah tidak beriman lagi kepada Allah. Selain itu juga diwaratkan dalam firman Allah dibawah ini:
“Telah dekat kiamat dan bulan pun terbelah” (QS Al-Qamar [54]:1)
Tanda lain semakin dekatnya hari kiamat adalah terbelahnya bulan. Terbelah disini bisa diartikan terbelah menjadi dua atau terbelah berkeping-keping. Kehancuran bulan itu akan mendahului kehancuran alam ini. Kemungkinan yang terjadi adalah tabrakan anatara bulan dengan planet atau benda angkasa lain yang terlepas dari orbitnya. Itulah yang disebut kiamat. Kehidupan dunia hancur total.
Pada zaman Rasulullah Saw, peristiwa terbelahnya bulan sudah pernah terjadi dua kali. Penduduk mekah pernah menantang Rasulullah Saw, untuk menunjukkan dan memperlihatkan kepada mereka suatu tanda yang membenarkan apa yang dikatakan Rasulullah. Berdasarkan hadis sahih riwayat Anas, disebutkan bahwa beliau memperlihatkan kepada mereka terbelahnya bulan dua kali.
Diantara riwayat-riwayat lain, Ibn Mas’ud berkata: “katika kami bersama Rasulullah Saw, di Mina, tiba-tiba bulan terbelah dua. Belahan pertama berada di balik bukit dan satunya lagi berada berada dibawah bukit.” Lalu Rasulullah Saw. Bersabda, “lihatlah kejadian ini!” inilah kebesaran Allah yang memberikan mukjizat kepada Muhammad agar penduduk Mekah menyaksikan tanda-tanda kebesaran Allah ini.
Dalam ayat yang lain, Allah berfirman sebagai berikut:
“Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan kiamat (yaitu) yang datang kepada mereka dengan tiba-tiba karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apa manfaatnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila hari kiamat sudah datang?” (QS Muhammad [47]: 18)
Mahabenar Allah dengan segala firman-Nya. Peristiwa tersebut ditunjukkan kepada orang-orang Mekah yang tidak percaya pada firman-firman Allah yang telah disampaikan melalui rasul-Nya, sehingga Allah menyampaikan wahyu kepada Rasulullah Saw, yang menjelaskan bahwa hati mereka sudah tertutup. Mereka tidak beriman kepada Allah dan rasul-Nya. Sesungguhnya pada saat nya nanti semua kekayaan yang telah dikumpulkannya tidak berarti sama sekali. Sifat orang-orang yang menunggu berakhirnya kehidupan dunia (kiamat) janganlah diikuti, karena akan membawa pada kesesatan. Allah sudah memberikan peringatan mengenai datangnya hari kiamat, tetapi mereka tetap lengah, tidak memperhatikan firman-firmman Allah yang diturunkan kepada para nabi dan rasul. Sesungguhnya tidak ada manfaatnya sama sekali segala usaha yang mereka lakukan dimuka bumi ini.
Sesungguhnya Allah telah menyampaikan petunjuknya yang benar, bahwa akhir kehidupan dunia (kiamat) pasti akan datang hanya Allah yang mengetahui kapan hal itu akan terjadi dengan tepat. Maka Allah memberikan tempat yang mulia bagi nabi dan rasul-Nya serta bagi orang-orang yang beriman, setelah men
inggalkan kehidupan dibumi sebagaimana yang dijelaskan Allah dalam firma-Nya. 
“Maka ketahuilah sesungguhnya tiada tuhan (yang haq) melainkan Allah mohon ampunlah bagi dosamu dan dosa-dosa kaum mukmin laki-laki dan perempuan. Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat tinggalmu.” (QS Muhammad [47]: 19)
Dalam ayat diatas, Allah telah menjelaskan hakikat hidup yang sebenarnya, yang harus ditempuh Nabi Muhammad Saw, dan seluhruh orang mukmim, baik laki-laki maupun perempuan, agar mendapatkan tempat tinggal yang mulia disisi Tuhan. Oleh karena itu, manusia harus selalu memohon ampunan kepada Allah atas semua kesalahan yang dilakukan baik yang disengaja maupunn tidak disengaja.
Sungguh karena kemuliaannya, Nabi Muhammad Saw mendapatkan anugerah yang amat mulia berupa pengampunan segala dosa yang pernah dilakukannya. Hanya Allah-lah yang mengetahui tempat manusia, baik didunia maupun akhirat. Allah mengetahui tempat kamu berusaha (dunia) dan tempat tinggalmu (akhirat).
Hadis-hadis sahih tentang semakin dekatnya kiamat sudah dikemukakan diatas. Meskipun Ralullah Saw, merupakan nabi kekasih Allah, tidak tahu dengan pasti kapan datangnya Hari Kiamat itu. Hanya Allah yang tahu kapan pastinya kiamat tiba. Dalam suatu riwayat dikisahkan pada suatu hari Rasulullah Saw. Ditanaya oleh seorang laki-laki yang ternyata adalah jibril tentang kapan kiamat terjadi. Nabi Saw menjawab: “Tidaklah yang ditanya lebih tahu dari pada yang bertanya.”
Berdasarkan riwayat diatas dapat kita simpulkan bahwa malaikat Jibril dan Rasulullah Saw yang mempunyai hubungan sangat dekat dengan Allah tidak mengetahui dengan pasti kapan kiamat kita wajib mengimani bahwa kiamat itu pasti datang. Dalam suatu hadis yang diriwayatkan oleh Muslim dan Bukhari disebutkan bahwa Rasulullah Saw pernah berkata: “Jarak antara diutusnya aku dan kiamat adalah seperti dua ini.”
Dalam hadis itu diterangkan bahwa beliau memperlihatkan jari-jari tengahnya dan memberikan isyarat menunjukkan jari telunjuk dan jari tengah itu. Keterangan ini sesuai dengan firman Allah dibawah ini:
“Telah dekat bagi manusia hari menghitung segala amalan mereka, sedangkan mereka di dalam kelalaian lagi berpaling.” (QS Al-Anbiyah [21]: 1)
Kelimpahan harta dan kekayaan bisa menjerumuskan menjadi kufur nikmat apabila mereka lalai dengan kenikmatan yang mereka peroleh itu. Sungguh sangatlah mudah bagi Allah mencbut kenikmatan yang diberikan itu secara tiba-tiba, atau bahkan mendatangkan bala yang amat dahsyat.
“Telah pasti datangnya ketetapan Allah maka janganlah kamu minta disegerakan (datang)nya. Maha suci Allah dan maha tinggi dari apa yang mereka persekutukan.” (QS An-Nah [61]: 1)
Allah melarang Rasulullah berdoa mempercepat datangnya hari kiamat. Larangan tersebut sempat membuat Rasulullah Saw sangat terkejut karena orang-orang kafir pada waktu itu pernah menentang Rasulullah agar memohon kepada Allah segera menurunkan azab. Seandainya tidak dilarang Allah, maka peristiwa seperti zaman Nabi Nuh a.s. benar-benar akan terulang. Sebagaimana diterangkan firman Allah dibawah ini.
Mereka berkata, “Hai Nuh, sungguh engkau telah berbantah dengan kami, dan engkau memperpanjang bantahanmu kepada kami, maka datangkanlah kepada kami azab yang kamu ancamkan kepada kami jika engkau termasuk orang yang benar.” (QS Huud [11]: 32)
Nuh a.s. merasa kewalahan menghadapi kaumnya, maka nabi Nuh a.s. berdoa kepada Allah, seperti dalam ayat dibawah ini:
 “Sesungguhnya aku adalah orang yang dikalahkan, maka tolonglah (aku).” (QS Al-Qamar [54]: 10)
Kemudian Allah memerintahkan kepada nabi Nuh a.s. untuk menyiapkan sebuah bahtera untuk umstnys ysng berimsn kepsds Allah:
 “Dan buatlah perahu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu kami dan janganlah engkau bicarakan kepada-ku tentang orang-orang yang zalim itu, sesungguhnya mereka akan ditenggelamkan.” (QS Huud [11]: 37)
Setelah wahyu itu turun kepada nabi Nuh a.s. maka Allah memberlakukan keputusan-Nya: hujan pun turun hingga mengakibtkan banjir yang amat dahsyat yang menenggelamkan kaum yang zalim itu- kecuali bgi kaum nabi Nuh a.s. yang beriman:
 “Maka kami bukakan pintu-pintu langit dengan menurunkan air yang teercurah.” (QS Al-Qamar [54]: 11)
 “Dan kami jadikan bumi memancarkan mata air-mata air, maka bertemulah air-air itu untuk suatu urusan yang telah ditetapkan.” (QS Al-Qamar [54]: 12)
Seandainya Rasulullah waktu itu mengikuti permintaan orang-orang kafir untuk menyegerakan datangnya azab Allah, maka kemungkinan akan datang kiamat pada saat itu. Orang-orang kafir pada saat itu beranggapan bahwa Rasulullah Saw hanya menakut-nakuti atau menggertak mereka. Padahal Nabi sangat meyakini janji Allah… Telah pasti datangnya ketetapan Allah
Begitulah Allah memberikan petunjuk sekalilgus peringatan, agar manusia beriman kepada hari kemudian. Orang-orang yang beriman tidak akan pernah bergeming dengan godaan dunia yang fana, mereka akan selalu meningkatkan amal saleh dan ibadah untuk mencari dan mendapatkan rida Allah di dunia dan akhirat. Kemudian Allah menetapkan bagi diri-Nya, “Mahasuci Allah dan maha tinggi dari apa yang mereka persekutukan.”
Dia itulah yang telah memberikan ketetapan datangnya kiamat, dan sesungguhnya tidak seorang pun yang bisa menyamai-Nya. Allah Mahasuci dan Allah Mahatinggi, karena tidak ada tuhan selain Allah. Inilah petunjuk bagi orang-orang yang beriman. Sedangkan bagi orang-orang yang mengingkari nikmat Allah- tidak beiman kepada Allah dan Rasul-Nya mereka mengikuti tipu-daya setan. Adam dan Hawa pernah terperdaya oleh setan ketika masih didalam surga. Kisahnya bisa kitab simak dalam firman Allah dibawah ini:
 “Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan, sebagaimana dia telah mengeluarkan bapak dan ibumu dari surga, dia menanggalkan dari keduanya pakaian untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya kami telah menjadikan setan-setan itu adalah pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.” (QS Al-A’raf [7]: 27)
Orang-orang yang menentang ajaran Rasulullah Saw berarti menentang ajaran Allah Swt. Setan pernah berjanji ketika terusir dari suraga bahwa ia akan menggoda dan menjerumuskan Adam dan anak-cucunya kejalan yang sesat. Janji setan itu terpenuhi dan berhasil menggoda Adam dan istrinya. Keduanya termakan bujukan setan untuk memakan “buah larangan”, sehingga keduanya harus terusir dari surga.
Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan, sebagaiman dia telah mengeluarkan kedua ibu dan bapakmu dari surga…
Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang bermaksud mengingatkan kembali kepada semua umat manusia, terutama bagi orang-orang yang beriman, agar peristiwa kedatangan adam tidak terulang kembali.
Dia tanggalkan pakaian keduanya supaya dapat memperlihatkan kepada aurat keduanya…
Sedemikian gigihnya setan membujuk Adam dan Hawa agar memakan buah kuldi. Setelah kedanya memakan buah terlarang itu, maka terlepaslah dedaunan yang menjadi pakaian mereka, sehingga aurat mereka terbuka dan terlihat satu sama lain.
Sesungguhnya setan dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempa yang kammu tidak bisa melihat mereka…
Setan dapat melihat manusia, sebaliknya manusia tidak bisa melihat setan. Itulah sebabnya mengapa setan bisa memantau perbuatan manusia kapan dan dimana saja. Begitu manusia lengah setan akan membujuk manusia melakukan berbagai tinakan yang dilarang. Sungguh kita harus berlindung kepada  Allah dan godaan setan. Mudah-mudahan kita tidak tersesat kejalan yang tidak benar. Karena sesungguhnya setan adalah pemimpin orang-orang yang tidak beriman.
Sesungguhnya kami telah menjadikan setan-setan itu sebagai pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.
Demikianlah Allah telah menetapkan setan sebagai makhluk yang jahat dari bangsa jin, dan mereka adalah pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman kepada Allah, nabi dan rasul-Nya, dan hari kemudian. Iman kepada Allah dan rasul-Nya membuat jiwa menjadi suci dan bersih sehingga terhindar dari godaan setan. Bagi orang-orang yang beriman, Allah telah memerintahkan kepada dunia berkhidmat kepada mereka. Namun bagi orang-orang yang selalu mementingkan dunianya dan melupakan Allah dan rasul-Nya, maka Allah telah memerintahkan dunia untuk memperbudaknya, sebagaimana dinyatakan dalam hadis qudsi di bawah ini: “wahai dunia! Berkhidmatlah kepada orang yang telah berkhidmat kepada-Ku, dan perbudaklah orang yang mengabdi kepadamu.” (HR Al-Qudlai dari Ibnu Mas’ud r.a.)
Orang-oang yang berkhidmat kepada Allah adalah mereka yang meluangkan waktunya untuk mengingat dan mendekatkan diri kepada-Nya dengan cara beribadah, memperbanyak amal saleh, dan selalu menjauhi larangan-Nya. Mereka bekerja dengan sungguh-sungguh untuk mencari harta benda dan kekayaan di dunia dalam rangka mencari keridaan Allah dan mempergunakan harta yang diperolehnya dengan bijaksana. Orang-orang yang taat kepada Allah, tercermin pada seluruh perbuatannya, serta meraih ketenangan jiwa sehingga tidak mudah stres. Mereka bersyukur dan bergembira ketika mendapat kesenangan dan kebahagiaan, sabar ketika mendapatkan musibah dan bencana. Sesungguhnya Allah telah menundukkan apa-apa yang ada dilangit dan dibumi untuk orang-orang yang berkhidmat kepada-Nya.
Dari beberapa hadis sahih yang diriwayatkan oleh Al-Hakim dari Abi Said menyatakan bahwa Rasulullah Saw bersabda:
 “Barang siapa menjadikan dunia ini (pusat) cita-citanya niscaya Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kepapaan menghantui dirinya serta tidak akan datang kepadanya keduniaan melainkan sekedar apa yang telah ditetapkan. Dan barang siapa yang menjadikan akhirat itu niatnya, niscaya Allah mengimpunkan segala urusan serta menciptakan kepuasan dalam hatinya sementara dunia datang tunduk kepadanya.”
 “Barang siapa yang bertekad hanya menghubungkan diri kepada Allah Swt semata, niscaya Allah menjamin segala keperluannya, dan memberikan rezeki dari yang tidak pernah diduganya. Dan barang siapa yang bertekad menghubungkan dirinya kepada dunia saja, maka Allah menyerahkannya dunia itu.”
 “Sesungguhnya Allah menjaga dan membatas hamba-Nya yang mukmin dari dunia walaupun ia senang kepadanya, sebagaimana kalian menjaga dan membatasi orang sakit dari makanan dan minuman tertentu.”
 “Sesungguhnya dunia itu lezat dan hijau menarik. Dan sesungguhnya Allah Swt menjadikan kalian penguasa dunia, lalu Dia melihat apa dan bagaimana yang kalian laukukan. Karena itu jagalah diri kalian dari dunia dan dari (daya tarik) kaum wanita. Tidak ada sesuatu godaan yang aku tinggalkan sesudahku, lebih merusak kaum pria dari peda kaum wanita.”
Ada yang berseru (malaikat), “Berikanlah dunia ini untuk penggemarnya, berikanlah dunia ini untuk penggemarnya, berikanlah dunia ini untuk penggemarnya! Barang siapa mengambil dunia melebihi keperluannya, niscaya ia meninggal dunia dalam keadaan tidak sadar.” (HR Bazzar)
 “Wahai dunia jadikanlah engkau sangat pahit kepada para wali-wali-Ku dan janganlah engkau menampakkan kemanisanmu kepada mereka untuk menggoda mereka.” (HR Qudla dari Ibnu Mas’ud r.a.)
Segala amal perbuatan manusia tergantung pada niatnya, maka agar tetap berkhidmat kepada Allah, niatkanlah semua urusan dunia yang kita kerjakan untuk semata mereih rida Allah. Itu semua akan menjadi bekal di akhirat. Insya Allah dengan niat yang ikhlas itu, Allah akan memudahkan segala urusan di langit dan di bumi kepada manusia, sesuai dengan firman Allah dibawah ini:
“tidaklah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan mu) apa yang ada dilangit dan dibumi, dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya baik lahir maupun yang batin. Dan diantara manusia ada yang membantah tentang Allah tanpa ilmu atau petunjuk dan tanpa kitab yang memberi penerangan.” (QS Luqman [31]: 20)
Firman diatas mentyatakan bahwa Allah telah menyediakan langit dan bumi ini agar manusia mempelajari dan memikirkan apakah semua itu terjadi dengan sendirniya atau ada yang menjadikannya. Allah telah memberikan karunia berupa berbagai kenikmatan dunia dan kenikmatan batin kepada manusia berupa diturunkannya Al-Qur’an yang mengandung tuntunan bagi orang yang berakal dan mau berpikir. Namun kita masih saja melihat orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan rasul-rasul, sebagaiman disebutkan dalam firman Allah dibawah ini:
Dan apabila dikatakan kepada mereka, “ikutilah apa yang diturunkan Allah.” Mereka berkata, “(Tidak) tetapi kami (hanya) mengikuti apa-apa yang kami dapati dari bapak-bapak kami yang mengajarkannya.” Dan apakah (mereka mengikuti bapak-bapak mereka) meskipun setan menyeru mereka kedalam siksa api yang menyala-nyala. (QS Luqman [31]: 21)
Dengan demikian ayat diatas menguatkan ayat sebelumnya yang menyatakan behwa setan itu adalah pemimpin orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan rasul-Nya, di mana mereka tidak takut kepada neraka. Padahal, sebagaimana diterangkan oleh firman diatas, mereka yang mengikuti godaan setan bakalan terjerumus ke jalan sesat yang tidak diridai Allah.
Simaklah sejumlah hadis berikut ini yang mengisyaratkan tentang ciri-ciri dekatnya kiamat:
 “sesungguhnya termasuk pertanda hari kiamat, yaitu ilmu (agama) dilenyapkan, kebodohan (dalam masalah agama) muncul, perbuatan zina menyebar, khamar banyak diminum, dan banyak laki-laki mati sedangkan wanita tetap, sehingga bagi lima puluh orang wanita hanya terdapat seorang laki-laki yang melindungi.” (HR Syaikhan dari Anas r.a.)
Kenyataan tersebut sudah bisa kita rasakan saat ini. Sungguh hanya Allah yang maha tahu kapan hari kiamat itu akan datang.
Muslim juga meriwayatkan hadis lain yang menandai semakin dekatnya akhir kehidupan dunia ini.
 “Kiamat tidak akan terjadi sebelum adanya sepuluh tanda-tanda seperti berikut ini: Datangnya asap dan kabut di langit yang tidak dikrtahui sebabnya. Datangnya Dajjal, munculnya binatang melata besar (dabah) yang aneh yang bisa bicara, matahari terbit disebelah barat, Nabi Isa a.s. turun ke bumi, munculnya bangsa Ya’juj dan Ma’juj, gerhana di timur dan gerhana di barat, gerhana di jazirah Arab dan api menyala di Yaman.”
Firman Allah yang menguatkan hadis di ats adalah:
 “Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, kami keluarkan sejenis binayang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat kami.” (QS An-Naml [27]: 82)

“Sehingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj dan mereka dengan cepat turun dari tempat yang tinggi.” (QS Al-Anbiya [21]: 96)

Telah dekat janji yang benar itu (hari kebangkitan), maka tiba-tiba terbelalaklah penglihatan orang-orang kafir. (mereka berkata), “Aduh alangkah celakanya kami, sungguh kami dalam kelainan tentang ini, bahwa kami adalah orang-orang yang zalim.” (QS Al-Anbiyah [21]: 97)

“Dan sesungguhnya Isa benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Maka janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu, dan ikutilah aku, inilah jalan yang lurus.” (QS Az-Zukhuruf [43]: 61)

“Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata.” (QS Ad-Dukhan [44]: 10)

“Yang meliputi manusia. Itulah azab yang pedih.” (QS Ad-Dukhan [44]: 10)  

Dalam suatu riwayat yang lain disebutkan bahwa salah satu tanda hari kiamat sudah dekat adalah orang tidak mau lagi menerima sedekah, sebagaimana Rasululllah Saw bersabda:
“Bersedekah lah kalian, kelak akan datang suatu zaman kepada kalian dimana seseorang berjalan dengan membawa sedekahnya lalu orang yang didatanginya mengatakan kepadanya, “Seandainya engkau mendatangkannya kemarin niscaya aku menerimanya adapun sekarang aku tidak memerlukan sedekah lagi.” Akhirnya dia tidak dapat menemukan orang yang mau menerimanya lagi.” (HR Syaikan dari Haritsah ibnu Wahb)

3.1.3 Kedatangan Khalifah Akhir Zaman  
Sebagaimana dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan Muslim, dari Abu Nadhrad, Rasulullah Saw pernah bersabda: Pada akhir zaman nanti akan muncul seorang khalifah yang membagi-bagikan harta tanpa menghitungnya. Sedangkan dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Abu Daud dari Ummu Salamah istri Nabi bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda:
Akan terjadi suatu perselisihan saat kematian seorang khalifah. Lalu seorang penduduk Madinah yang berlari ke Mekah, didatangi oleh beberapa penduduk Mekah yang menyuruhnya untuk keluar rumah, dan ia sendiri merasa terpaksa. Mereka kemudian membaitnya antara hajar aswad dan makam ibrahim. Sebuah pasukan dari syiria dikirimkan kepadanya. Tetapi mereka dibinasakan oleh Allah di Baida’, daerah yang terletak antara Mekah dan Madinah. Ketika banyak orang yang mengetahui hal itu, para bangsawan Syiria dan orang-orang pilihan penduduk Irak juga berdatangan untuk membaitnya.
Selanjutnya muncul seorang lelaki suku Quraisy dari keturunan Bani Kalb. Ia mengirim pasukan untuk menaklukkan pasukan yang dipimpin oleh seorang penduduk Madinah tersebut. Namun, pasukan suku Quraisy tersebut berhasil dikalahkannya. Itulah nasib suku Bani Kalb. Sungguh kecewa orang yang tidak menyaksikan harta ghanimah Bani Kalb. Setelah membagi-bagikan harta ghanimah, mengamalkan sunah nabi ditengah-tengah mereka, dan membuat Islam jaya di muka bumi, ia masih sempat hidupselama tujuh tahun, dan sesudah itu ia pun meninggal dunia dan jenazahnya dishalatkan oleh kaum Muslim.
Dalam beberapa hadis sahih dijelaskan bahwa sesungguhnya pada akhir zaman nanti Allah akan mengutus seorang khalifah yang adil yang berasal dari keturunan ahlul bait (keturunan Rasulullah Saw) dari garis fatimah. Namanya sama dengan nama Rasulullah Saw. Begitu pula dengan nama bapaknya. Hadis-hadis tersebut menyebutkan cirri-cirinya sebagai orang yang berdahi lebar, berhidung mancung, dan akan mengayomi bumi dengan keadilan setelah sebelumnya di liputi kezaliman, diantara hadis-hadis yang menjelaskan masalah ini adalah sebagai berikut:
1)       Dalam riwayat dari Abdullah ibnu Mas’ud, Rasulullah Saw pernah bersaba:
“Dunia tidak akan lenyap sampai seorang dari ahlul baitku menguasai Arab. Namanya sama dengan namaku.” (HR Tirmidzi dan Abu Daud)
“Seandainya tidak tersisa dari dunia kecuali suatu hari, maka Allah akan memanjangkan hari itu sampai Allah mengutus pada hari itu sampai Allah mengutus pada hari itu seorang dari keturunan ku, demikian juga dengan nama bapaknya. Ia akan mengayomi bumi dengan keadilan setelah sebelumnya bumi sarat dengan ketidak adilan dan kezaliman.” (HR Abu Daud)

2)     Dari Ummu Salamah r.a. diriwayatkan bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda. “Al-Mahdi termasuk dalam garis keturunanku dari jalur fatimah”

3)     Dari Ali r.a. diriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Al-Mahdi dari keturunan kami, ahlul bait. Allah telah memberinya ‘kebaikan’ pada malam hari.” (HR Ahmad dan Ibn Majah)

Dari beberapa hadis sahih di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pada akhir zaman akan muncul Al-Mahdi, seorang khalifah akhir zaman. Ia berasal dari golongan ahlil bait Rasulullah Saw dari jalur Fatimah. Kita harus meyakini kebenaran ini karena hadis ini datangnya dari Rasulullah Saw.
Jika kita cermati berita yang muncul dimedia masa, banyak kelompok yang menyatakan bahwa di pimpin oleh Imam Mahdi, dan mengabarkan bahwa kiamat sudah dekat. Hal-hal seperti itu menimbulkan keresahan dan tanda Tanya besar bagi umat islam. Al-Qur’an sudah menjelaskan bahwa kiamat itu adalah urusan Allah, hanya Allah yang mengetahui dengan tepat kapan kiamat itu akan datang. Sebagai hamba yang beriman kita harus percaya bahwa kiamat itu pasti tiba. Kiamat itu dirahasiakan Allah, hikmahnya adalah agar kita selalu waspada, tidak melakukan perbuatan yang bertentangan dengan petunjuk Allah dan rasul-Nya. Sebagaimana firman Allah di bawah ini:

“Orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat, mempunyai sifat yang buruk; dan Allah mempunyai sifat yang Mahatinggi, Dia-lah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS An-Nah [61]: 60) 

Hanya dengan bekal iman dan keikhlasan, kita tidak akan takut terhadap datangnya hari kiamat. Beberapa hadis sahih tentang akan munculnya Khalifah akhir zaman yang ipimpin oleh Al-Mahdi, merupakan sifat Maha Pengasih Allah kepada hamba-Nya. Artinya sebelum bumi dan seluruh alam semesta ini digulung, Allah memberikan kesempatan dan peringatan kepada seluruh umat manusia untuk sadar dan bertobat, kembali kejalan yang lurus seperti apa yang telah di tunjukkan –Nya di dalam Al-Qur’an, yakni beriman kepada Allah dan rasul-Nya secara utuh dan ikhlas. Sehingga apabila kiamat datang secara tiba-tiba kita tetap dalam keadaan beriman kepada Allah dan rasul-Nya, dan kita tidak termasuk umat yang merugi. Mati dalam kekafiran, merupakan kerugian yang besar. Sebagaimana firman Allah dibawah ini:

“Mereka itulah adalah orang-orang yang dihapus (pahala) amal-amalnya di dunia dan akhirat, dan tidak ada penolong baginya.” (QS Ali Imran [3]: 22)

3.1.4 Dajjal Pembawa Fitnah 

Salah satu tanda akan datangnya hati kiamat adalah munculnya makhluk yang bernama dajjal. Dajjal mempunyai ciri fisik yang khas berupa satu mata. Salah satu kemampuan dajjal adalah bisa menghidupkan orang yang mati, dan karena kemampuannya tersebut ia mengaku sebagai tuhan, sehinnga banyak orang yang terkecoh dan menganggapnya benar-benar tuhan. Padahal sesungguhnya itu hanyalah tipu-daya dajjal.
Fitnah yang paling dahsyat di muka bumi ini adalah fitnah dajjal karena ia mengaku sebagai tuhan. Adapun ciri-ciri dajjal, simaklah hadis di bawah ini:
Sesungguhnya aku memeringatkan bahaya Dajjal itu kepada kamu. Setiap Nabi telah memeringatkan kepada kaumnya tentang Dajjal itu kepada kaumnya. Tetapi aku mengatakan kepada kamu tentang Dajjal suatu perkataan yang belum diucapkan oleh nabi-nabi yang lain kepada kaumnya, “Bahwa sesungguhnya Dajjal itu matanya buta sebelah sedangkan Allah tidak begitu.”
Dari Aisyah r.a: “Saya mendengar Rasulullah Saw memohon perlindungan kepada Tuhan dalam sembahyang terhadap fitnah Dajjal.” Nabi Muhammad Saw pernah bersabda berkenaan dengan Dajjal: “Sesungguhnya dia membawa air dan api, tetapi api itu sebenarnya air dingin dan airnya itu api.” (Hudzaifah r.a.) 
Rasulullah Saw pada suatu hari bercerita kepada kami, suatu cerita yang panjang berkenan dengan Dajjal, dalam cerita ini beliau menyebutkan sebagai berikut:
Nanti Dajjal itu datang, karena dia tidak di perbolehkan masuk pusat kota Madinah, maka dia bertempat pada suatu tanah kosong dekat Madinah. Maka datanglah kepadanya di hari itu seorang laki-laki yang amat baik dan mengatakan (kepada Dajjal itu), “Saya mengakui, bahwa engkau adalah Dajjal yang telah diberitakan kepada kami oleh Rasulullah Saw.” Dajjal itu berkata, “Bagaimana pendapat kamu, kalau sekiranya orang ini saya bunuh, kemudian saya hidupkan kembali, apakah kamu masih ragu dalam hal ini?” Mereka menjawab, “Tidak!” Lalu orang itu dibunuhnya dan di hidupkannya kembali. Laki-laki tadi berkata, “Demi Allah! Pada hari ini saya lebih mengerti tentang engkau (sebenarnya Dajjal).” Lalu Dajjal hendak membunuh laki-laki tadi, tetapi dia tidak sanggup lagi melakukannya. (Abu Said r.a.)

3.1.5 Ciri-ciri Dajjal 
Dalam beberapa hadis sahih, Rasulullah Saw melukiskan sifat-sifat dan cirri-ciri fisik Dajjal, antara lain, dalam Shahih Al-Bukhari:
Rasulullah saw pernah melihat dajjal dalam mimpi, beliau melukiskannya sebagai seorang laki-laki berbadan besar, berkulit kemerahan, rambutnya keriting, buta sebelah mata, matanya seperti sebutir anggur yang menonjol. Manusia yang mirip dengannya adalah Quth ibn Khuza’ah. (Hadis sahih Al-Bukhari)
Selain itu dalam Musnad Ahmad dan Sunan Abi Daud di riwayatkan dengan sanad dari Ubadah ibn Shamid, mereka mengisahkan bahwa RasulullahSaw pernah bersabda:
“Aku menceritakan kepada kalian mengenai Dajjal, dan aku khawatir kalian tidak memikirkannya. Almasih Dajjal adalah seorang lelaki pincang, berambut keriting, buta sebelah, pandangannya kabur, penglihatannya jauh tetapi matnya tidak tinggi. Jika kalian dibuatnya ragu, bahwa Tuhan kalian tidak buta sebelah, dan kalian tidak bisa melihat Tuahan.”
Rasulullah Saw bersabda:
“Sesungguhnya aku turunkan kepada kalian tentang Dajjal. Sehingga aku khawatir kamu tidak mengerti apa yang aku tuturkan kepada kalian. Sesungguhnya sepasang kaki Dajjal itu pendek. Kalu berjalan sepasang kakinya direnggangkan, berambut keriting, matanya buta sebelah, tidak melihat, tidak cembung dan tidak cekung. Jika kamu merasa dibuatnya kabur, ketauilah bahwa Tuhanmu yang Mahamulia lagi Mahaagung tidak buta sebelah.” (Abu Daud dalam Sunah Abi Daud dari Ubadah bin Shamid)
Masih banyak hadis-hadis sahih lain yang menggambarkan ciri-ciri fisik Dajjal, yang menandai hari kiamat sudah dekat. Namun demikian dari beberapa hadis yang lain juga menjelasakan akan munculnya Dajjal lain yang mengaku Nabi. Rasulullah Saw mengatakan dalam sebuah riwayat bahwa Dajjal yang mengaku nabi berjumlah tiga puluh. Namun ada pula hadis yang menyebutkan jumlahnya dua puluh. Namun ada pula hadis yang menyebutkan jumlahnya dua puluh tujuh. Hal ini menunjukkan betapa banyak fitnah menjelang datangnya hari kiamat. Namun siapa yang teguh pendiriannya untuk beriman dan mengikuti petunjuk Allah dan rasul-Nya, melalui Al-Qur’an dan sunah Rasul, maka akan terhindar dari semua fitnah yang menyesakan itu.
Sebuah hadis shahih dari Bukhari dan Muslim, yang diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah Saw bersabda: “Kiamat tidak akan terjadi sampai diutus Dajjal-Dajjal pendusta yang jumlahnya hampir tiga puluh, dan masing-masing mengaku bahwa dirinya utusan Allah.”    
Dalam sahih Muslim, diriwayatkan dari Tsu’ban r.a., Rasulullah Saw bersabda:
“Sungguh di kalangan umatku ada tiga puluh pendusta, semuanya mengaku dirinya nabi , padahal aku adalah pentutup para nabi, dan tidak ada nabi setelah ku.”
Akan tetapi Dajjal terbesar muncul pada akhir zaman, tidak ada seorang pun yang bisa mengalahkannya atau membunuhnya, kecuali Nabi Isa a.s. ibn Maryam.

3.1.6 Kedatangan Isa Al-Masih dan Kemuncluan Ya’juj dan Ma’juj
Sebagaimana dijelaskan diatas, tanda datangnya hari kiamat adalah munculnya Dajjal yang menyebabkan fitnah yang luar biasa besar bagi manusia. Dikisahkan dalam sebuah riwayat bahwa Dajjal mempunyai kemampuan yang luar bisa untuk menyesatkan manusia. Tidak ada manusia yang mampu membunuh Dajjal karena ia mempunyai kemampuan diatas manusia dn karena itu ia mengaku sebagai Tuhan. Rasulullah Saw sangat khawatir akan umatnya ketika Allah memperlihatkan kebalikan dari apa yang sudah ditetapkan Allah. Surga yang diperlihatkan Dajjal sesungguhnya neraka bagi Allah, neraka yang di perlihatkan Dajjal sesungguhnya adalah surga bagi Allah.  
Rasulullah Saw sudah memperingatkan kepada umatnya mengenai fitnah yang dibawakan Dajjal, dalam suatu hadis yang diriwayatkan Abu Daud dari Imran:
“Barang siapa mendengar Dajjal sebaiknya menjauhinya. Demi Allah, seseorang yang akan mendatanginya akan mengira bahwa ia adalah mukmin, lalu ia akan mengikuti keraguan-keraguan yang dibawanya. Atau mengikuti kegelapan-kegelapan yang karenanya ia dibangkitkan.”
Dalam sahih Muslim yang diriwayat Abu Sa’id Al-Khudri menyatakan bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda:
Pada waktu Dajjal keluar, ada seorang mukmim yang menuju ke arahnya. Ia disambut oleh para pengawal Dajjal yang bersenjatakan pedang. Mereka bertanya, “Kamu mau ke mana?” ia menjawab, “Aku mau menemui orang yang keluar tersebut.” Mereka bertanya, “Apakah kamu beriman kepada tuhan kami?” Ia menjawab, “Tidak ada kesamaran sedikit pun  bagi Tuhan kami.”
Mereka berkata, “Bunuh saja dia.” Sebagian mereka berkata, “Bukankah Tuhan kalian telah melarang kalian membunuh siapa pun yang telah membelanya?” Maka mereka membawanya kepada Dajjal.
Ketika orang mukmim itu melihatnya, Ia berkata, “Hai manusia inilah Dajjal yang telah di ceritakan Rasulullah Saw maka Dajjal memerintahkan agar lelaki itu di belenggu.” Katanya, “Tangkap dan pecahkan kepalanya.!” Akhirnya, punggung dan perutnya dipukuli. Setelah itu Dajjal bertanya, “Apakah kamu beriman kepada ku?” Ia menjawab, “Kamu adalah Almasih pendusta!” Maka diperintahkan agar ia digergaji tepat ditengah kepalanya (dibelah) sehingga kedua kakinya terpisahkan. Lalu Dajjal berjalan diantara kedua bagian tubuh itu seraya berkata, “Berdirilah”, setelah orang itu tegak berdiri, Dajjal bertanya lagi, “Apakah kamu beriman kepada ku?”
Ia menjawab, “Aku semakin mengenal siapa dirimu.” Kemudian ia berkata lagi, “Hai manusia, sesungghnya ia tidak akan berbuat hal ini terhadap seorang pun sesudah aku!” Dajjal lalu menangkapnya untuk disembelih. Ia meletakkan tembaga dibatang tenggorokan orang tadi, teatapi tidak sanggup menyembalihnya. Dajjal memegang kedua tangan dan kaki nya lalu melemparkannya. Mereka gembira Dajjal melemparkannya ke neraka. Padahal ia dilemparkannya ke surga. Ini adalah orang yang paling hebat kesaksiannya disisi Allah, Tuhan seru sekalian alam.
Menurut Abu Ishak As-Sa’I, ada yang mengatakan orang tersebut adalah Nabi Khidir. Berapa orang bertanya kepada Rasulullah Saw berapa lama Dajjal akan tinggal di bumi, beliau menjawab: “Empat puluh hari, yang sehari seperti setahun, sehari seperti sebulan, sehari lagi seperti seminggu, dan sisa-sisa harinya seperti hari-hari mu.”
Kami bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah satu hari yang seperti setahun tadi cukup bagi kami untuk menunaikan shalat sehari?” Rasulullah saw menjawab: “Tidak, jadi buatlah perkiraan untuk waktu shalat.” Kami bertanya, “Bagaimana kecepatannya di bumi?” beliau menjawab “Seperti hujan di tiup angin, setiap ia mendatangi suatu kaum untuk mengajak mereka, mereka beriman kepadanya dan mau memenuhi ajakannya. Setelah itu ia memerintahkan langit untuk menurunkan hujan, langit pun menurunkan hujan. Ia memerintahkan bumi agar menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, bumi pun menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. Pada waktu sore gembalaan mereka pulang dengan punuk panjang, dan lambung yang menggelayut.” Kemudian Dajjal mendatangi kaum lain untuk mengajak mereka, mereka menolak ajakannya, maka ia pun meninggalkan mereka. Pada keesokan harinya mereka mengalami peceklik. Tidak satu harta pun yang ada pada mereka. Ketika melewati sesuatu reruntuhan, Dajjal berkata kepada reruntuhan tersebut, “Keluarkan harta simpananmu, maka simpanan itu mengikutinya sebagai kawanan lebah. Setelah itu ia memanggil seseorang pemuda lalu dipukulnya dengan pedang dan di potongnya menjadi dua bagian yang jarak antara keduanya kira-kira satu lemparan, lantas dipanggilnya pemuda itu, pemuda itu lalu menemuinya sambil tertawa dan wajahnya bersinar. Ketika ia dalam keadaan demikian, mendadak Allah mengutus Al-Masih putra Maryam. Ia turun dimenara putih, sebelah timur di Damaskus dengan mengenakan pakaian yang dicelup za’faran, dan meletakkan tangannya pada sayap dua malaikat. Setiap kali menundukkan kepala, air pun menetes, bagaikan mutiara. Orang kafir yang mencium bau nafas Isa pasti mati. Sedangkan nafasnya bisa mencapai sejauh pandangan matanya. Kemudian Isa mencari Dajjal dan menemukan di Bab Lud (dekat daerah Baitul Maqdis), lalu membunuhnya. Setelah itu Isa mendatangi kaum yang telah dijaga Allah dari kejahatan Dajjal. Isa mengusap wajah mereka lalu menceritakan kedudukan mereka di surga. Ketika Isa dalam keadaan demikian, tiba-tiba Allah memberikan wahyu, “Sesungguhnya Aku telah mengeluarakan hamba-hamba-Ku. Tidak ada seorang pun yang dapat membunuhnya. Karena itu jagalah hamba-hamba-Ku di gunung Thur.” Kemudian Allah membangkitkan Ya’juj dan Ma’juj yang cepat turun dari tempat-tempat yang tinggi. Ketika yang terdepan dari mereka melewati danau Thabariyah, mereka meminum apa yang ada di situ. Ketika yang terakhir lewat, mereka berkata, “Sungguh tempat ini pernah ada air.” Nabi Isa a.s. dan para sahabat-sahabatnya yang berdoa kepada Allah. Lalu Allah mengirim ulat ke tengkuk mereka (Ya’juj dan Ma’juj) sehingga mereka mati sekaligus.
Setelah itu Nbi Isa a.s. dan sahabat-sahabatnya turun ke bumi. Mereka tidak menemukan sejengkalpun tempat di bumi kecuali telah di penuhi lemak Ya’juj dan Ma’juj yang berbau busuk. Selanjutya Nabi Isa a.s. dan sahabat-sahabatnya berdoa kepada Allah, maka Allah mengirim burung yang menyerupai unta, yang kemudian membawa mereka (Ya’juj dan Ma’juj) dan melemparkan ke tempat yang di kehendaki Allah. Kemudian Allah mengirim hujan yang tidak dapat dihalangi oleh rumah dari tanah maupun dari bulu, hujan tadi mencuci bumi sehingga menjadi bersih seperti kaca, lalu dikatakan kepada bumi, ‘Tumbuhkanlah buah-buahan dan kembalikan berkahmu.’
Maka, pada hari itu serombongan orang memakan buah delima dan berteduh dengan kelopaknya. Air susu diberkati sehingga air susu seekor unta yang hampir beranak cukup untuk serombongan orang, air susu sapi cukup untuk satu kabilah, air susu seekor kambing cukup untuk satu keluarga. Ketika kami dalam keadaan demikian, Allah mengirim angin yang beraroma sangat harum yang bertiup dibawah ketiak mereka lalu mencabut nyawa setiap orang mukmim dan Muslim. Sehingga yang tersisa tinggal orang–orang jahat yang melakukan persetubuhan seperti keledai (bersetubuh di depan umum dengan tanpa malu), maka pada masa itulah kiamat terjadi.”
Dalam riwayat lain dari Abdurrazzak, dari Muamar, dari Qatadah, dari Syaht bin Hausyab, dari Asma’ binti Yazid Al-Anshariyah bahwa ia berkata, “Rasulullah Saw berada di dalam rumahku, menyinggung soal Dajjal, beliau pernah bersabda:
 “Sesungguhnya sebelum kiamat ada tenggang waktu selama tiga tahun. Pada tahun pertama lagit menahan sepertiga hujannya dan bumi menahan sepertiga tumbuhannya. Pada tahun kedua langit menahan dua pertiga hujannya dan bumi menahan dua pertiga tumbuh-tumbuhannya. Dan, pada tahun yang ketiiga praktis langit menahan seluruh hujannya dan bumi menahan seluruh tumbuh-tumbuhannya, setiap binatang yang berkuku dan binatang yang bertaring binasa.” 
Sesungguhnya fitnah yang paling dahsyat yang terjadi ialah ketika Dajjal mendatangi sebuah dusun dan bertanya, “Bagaimana menurutmu jika aku hidupkan kembali untamu, apakah kamu mau percaya bahwa aku ini Tuhanmu?” Orang dusun itu menjawab, “Ya,” setan lalu menjelma menjadi seekor unta yang sangat bagus dan gemuk.
Selanjutnya Dajjal menemui seseorang yang telah ditinggal mati oleh kakak dan ayahnya, lalu ia bertanya, “Bagaimana kalau aku hidupkan kembali kakak dan ayahmu, apakah kamu mau percaya bahwa aku ini tuhanmu?” Orang itu menjawab, “Ya,” setan lalu menjelma menjadi kakak dan ayahnya.
Setelah beberapa saat keluar masuk untuk satu keperluan, Rasulullah Saw kembali lagi, sementara itu para sahabat sedang gelisah dan bingung, mendengar apa yang beliau ceritakan kepada mereka. Aku mengambil tempat di depan pintu, beliau bertanya, “Apa kamu juga sedang bingung wahai Asma?” Aku menjawab, “Cerita Anda tentang Dajjal benar-benar hampir membuat jantung kami merasa copot.” Kemudian beliau bersabda:
 “Ketika nanti Dajjal keluar dan aku masih berada di tengah-tengah kalian, akulah yang akan menghadapinya. Tetapi jika aku sudah tiada, maka Tuhankulah yang akan menggantikan aku menolong orang yang beriman.”
Aku lalu berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku sedang membuat adonan, namun sebelum menjadi roti, kami keburu ketakutan, jadi begaimana nasib orang mukmin pada waktu itu?” Beliau bersabda:
 “Seperi halnya para malaikat yang ada dilangit, merekapun cukup membaca kaliamat mengagungkan dan menyucikan Allah.”
Rasulullah Saw bersabda dalam riwayat Muslilm dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah, menyatakan bahwa:
 “Sungguh Isa bin Maryam akan turun sebagai hakim yang adil. Ia akan menghancurkan lembaga-lembaga salib, membunuhi babi, tidak memungut pajak kepada orang kafir, membiarkan pemerah susu unta dan tidak membebani apa-apa, melenyapkan rasa saling marah, iri, dan dengki. Harta benda datang melimpah ruah kepada manusia sehingga tidak ada seorang pun yang mau menerimanya.”
Dalam Sahih Muslim yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah Saw bersabda: “Bagiamana nanti nasib kalian, ketika Isa bin Maryam turun di tengah-tengah kalian sedangkan imam kalian berasal dari kalian?”
Dari riwayat lain disebutkan:

“…Ia lalu menunjuk seorang imam dari kalian?”

Ibnu Abu Dzi’b bertanya, “Kamu tauh, apa yang diperintahkan oleh imam kalian?” Abu Hurairah balik bertanya, “Kamu mau memberitahukan kepadaku?” ia berkata, “Ia menyuruh kalian untuk menjadikan  Al-Quran dan sunah sebagai pedoman kalian.”

Nabi Muhammad Saw bersabda:

“Demi Allah yang jiwaku berada di dalam genggaman–Nya sesungguhnya Isa bin Maryam akan muncul dari Rauha’ untuk menunaikan ibadah haji atau umrah atau kedua-duanya.” (HR Abdurrazaq dan Ibnu Hibban dari Abu Hurairah)

Dalam riwayat Al-Hakim, At-Tarmizi menyatakan bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda: “Al Masih putra Maryam akan mendapati beberapa orang dari umatku yang seperti kalian atau bahkan yang lebih baik dari kalian.”

Beliau mengulangi sabdanya sampai tiga kali. Demikian itulah yang dituturkan oleh Ibnu Barjan dalam kitabnya, Al-Irsyadsedangkan dalam riwayat Ad-Dailami dari Abu Hurairah, Rasulullah pernah bersabda:

“Isa bin Maryam akan turun pada delapan ratus orang laki-laki dan empat ratus orang wanita dan pada waktu itu merupakan orang-orang pilihan di muka bumi, dan mereka seperti orang-orang saleh seperti masa lalu.”

Dalm riwayat Ibnu Jauzi dari Al-Mayanisyi atau Abu Hafsh, dari Abdullah bin Amr, bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda:
“Isa bin Maryam akan turun, lalu ia menikah dan dikaruniai seorang anak. Setelah tinggal dibumi selama empat puluh lima tahun, ia menunggal dunia dan di kebumikan bersamaku dalam kuburku aku dan Isa akan bangkit dari kubur yang sama diantara Abu Bakar dan Umar.”

Konon setelah membunuh Dajjal, Isa bin Maryam menikahi seorang wanita Arab, dikaruniai seorang putri yang kemudian meninggal. Setelah hidup selama dua tahun ia pun meninggal. Demikian itu dikatakan oleh Abu Laits as-Samarqandi. Tetapi, hal ini ditentang oleh Ka’ab. Menurutnya, Isa bin Maryam dikaruniai dua orang putra. Dalam suatu hadis, yang diriwatkan Abu Hurairah, Nabi Muhammad Saw bersabda:
“Setelah turun dibumi selama 40 tahun, Isa bin Maryam meninggal dunia dan jenzahnya dishalati serta di kebumikan oleh orang-orang muslim.”

Demikian dikemukakan oleh Abu Daud Ath-Thalisi, yang mendapatkan dari Hisyam dari Qatadah dari Aburrahman bin Adam dari Abu Hurairah. Juga dalam hadis riwayat Muslim dan Al-Bukhari, Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda:
“Para Nabi adalah bersaudara dalam keluaraga. Ibu mereka berlainan, tetapi bapak mereka sama. Dan aku adalah manusia yang paling berhak terhadap Isa bin Maryam, karena diantara aku dan ia tidak ada seorang nabi pun. Jika kalian melihat Isa, maka kenalilah bahwa ia adalah lelaki yang tingginya sedang-sedang saja, berkulit putih kemerah-merahan, berpakaian kuning muda kepalanya seakan-akan bertetesan air walaupun belum pernah basah, dan bermuka ceria.”

“Sesungguhnya ia membunuh babi dan menghancurkan papan salib. Harta akan datang melimah sehingga pada zaman itu semua agama lenyap kecuali isalm, dan waktu itu Allah membinasakan Al-Masih Dajjal yang buta sebelah mata dan pendusta. Pada waktu itu bumi aman, sehingga singa digembalakan bersama unta, harimau bersama sapi, srigala bersama domba, dan anak-anak pun bebas bermain ular. Sebagian meraka tidak membahayakan sebagian yang lain. Isa tinggal di bumi selama 40 tahun. Kemudian ia meninggal dunia dan jenazahnya di shalati serta dikebumikan oleh kaum muslim.”

Sesungguhnya Rasulullah Saw telah meninggalkan wasiat sebagai peringatan unruk orang-orang yang beriman, yaitu Al-Quran dan hadis yang akan memberikan jalan keselamatan, kedamaian dan ketentraman jiwa menuju jalan yang di ridoi Allah taala, dan dalam hadis riwayat Muslim Rasulullah Saw bersabda: “Islam itu bermula dalam keadaan asing, dan akan kembali dalam keadaan asing lagi.”   

Kalau kita cermati hadis tersebut, kemudian membandingkannya dengan keadaan sekarang, kita bisa melihat gema Islam kurang tampak dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Seakan-akan agama islam asing bagi kaum Muslim, agama Islam kurang memberikan ketenangan dan kenyaman hidup bagi pemeluknya Padahal Islam diturunkan Allah untuk membrikan rahmat bagi alam semesta.

3.2 Berakhirnya Kehidupan Dunia
3.2.1 Kiamat
Setelah kiamat kecil (kematian), akan dilanjutkan dengan siksa atau nikmat kubur sesuai dengan amal perbuatan kita di dunia. Kematian merupakan tempat “antara” (transisi) manusia untuk menunggu datangnya kiamat. Mereka yang sudah mati telah mengetahui temptnya (surga atau neraka) setelah datangnya kiamat. Jika termasuk orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya, maka akan mendapat balasan surga. Allah meneguhkan hatinya kerika ia masih hidup maupun sudah mati. Mereka akan menjawab pertanyaan yang di ajukan oleh malaikat kubur. Allah menjadi saksi, apakah ia termasuk yang beriman atau ingkar. Sesungguhnya tidak ada penolong baginya di hari itu selain amal saleh yang dilakukannya ketika hidup didunia.
Kiamat adalah kehancuran yang amat dahsyat atas seluruh alam ini. Hari yang dijanjikan Allah itu pasti tiba. Berkali-kali Allah menegaskan melalui firman-Nya dalam Al-Quran, agar manusia itu beriman kepada hari akhir, dan supaya mereka tidak termasuk orang yang rugi dan menyesal. Tidak ada gunanya penyesalan di lakukan setelah kematian. Bukankah sudah banyak sekali firman Allah dalam Al-Quran yang mengingatkan datannya kiamat.
Alam semesta dan semua yang terkandung di dalamnya mengikuti hukum-hukum Allah (sunatullah). Sesuai dengan sunatullah, maka semua yang ada pada akhirnya akan rusak atau hancur. Demikian juga alam semesta yang diciptakan Allah, mengikuti hukum alam. Alam yang ada ini akan mengalami kerusakan sedikit demi sedikit hingga akhirnya hancur total dihari kiamat sesuai dengan hari kikamat yang telah di gariskan.

3.2.2 Kiamat dalam Analogi Teori Weighbull 
Meighbull mendefinisikan bahwa sesungguhnya semua kondisi dan keadaan seluruh benda di jagad raya ini mengikuti hukum alam atau sunatullah. Teori Weighbull menyatakan, “Bahwa sesungguhnya semua benda mempunyai batas kemampuan hidup (umur).”
Matahari yang menyinari kita sekarang ini adalah matahari yang sudah bersinar selama ratusan juta tahun. Berarti material atau bahan bakar yang ada dimatahari itu semakin berkurang. Pada masanya nanti matahari akan mengalami krisis energi, yang tersisa di matahari adalah gas yang sangat panas sehingga kemingkinan akan menyebabkan ledakan yang sangat dahsyat yang dapat menggoyangkan keseimbangan sisitem peredaran planet-planet di dalam tata surya. Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa mengambil contoh kompor minyak. Jika minyak yang ada didalam kompor habis, maka yang tersisa adalah gas yang panas yang ada dalam ruangan tempat minyak tanah itu, hal itu akan menyebabkan kompor itu meledak.
Maka dengan analogi di atas, jika terjadi ledakan dahsyat dan menyebabkan matahari pecah, maka ada beberapa kemungkinan yang mungkin terjadi:
1)       Menyebabkan panas yang luar bisa, yang akan membakar planet-planet dalam tata surya. Karena panasnya diperkirakan akan menyebabkan bumi meleleh.
2)     Ledakan yang dahsyat. Daya ledakanya akan memengaruhi keseimbangan peredaran planet-planet lain di alam semesta, maka planet-planet tersebut akan terlepas dari garis edarnya sehingga akan saling bertabrakan, akibatnya terjadi kehancuran total alam semesta ini. Kejadian yang dahsyat (kiamat) secara matematis dijabarkan oleh Weighbull dengan teorinya, “Semua umur material adalah merupakan fungsi waktu secara eksponensial.”
3.2.3 Kisah Kiamat dalam Al-Quran
        
“Apabila matahari digulung,” (QS At-Takwir [81]: (1)

“Dan apabila bintang-bintang berguguran,” (QS At-Tkwir [81]: (2)

“Dan apabila gunung-gunung dihncurkan.” (QS At-Takwir [81]: (3)

Itulah gambaran tentang hari kiamat. Dengan ilustrsasi tersebut, gambaran mengenai hari kiamat itu akan semakin jelas.
Allah manyatakan dalam firman-Nya, “Apabila matahari di gulung.” Atau hancur lebur dengan kekuatan dan kelemahan yang ada didalamnya. Di dalam kekuatannya itu matahari mempunyai kelemahan, dan dengan kekeuatannya itu matahari menghancurkan dirinya sendiri.
Kemudian Allah melanjutkan firmannya, “Dan apabila bintang-bintang berguguran.” Bintang-bintang (planet-planet) yang dekat dengan ledakan matahari akan hancur meleleh terkena ledakan yang dahsyat disertai panas luar biasa. Sementara planet yang jauh dari ledakan matahari akan terlempar dan akan saling berbenturan satu sama lain, maka terjadilah kehancuran total alam semesta ini.
Selanjutnya Allah menyatakan, “Dan apabila gunung-gunung di hancurkan.” Maksudnya adalah terjadinya kehancuran bumi, karena berbenturan dengan planet-planet lain atau meleleh kerena ledakan matahari  yang menimbulkan panas yang luar biasa, sehingga gunung-gunung juga akan hancur.
Selanjutnya mengenai kejadian pada hari kiamat bisa kita simak dalam firman Allah di bawah ini:

“Apabila terjadi kiamat,” (QS Al-Waqi’ah [56]: 1)

“Terjadinya kiamat itu tidak dapat di dustakan.” (QS Al-Waqi’ah [56]: 2)

“(Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan mengangkat (satu golongan).” (QS Al-Waqi’ah [56]: 3)

“Apabila bumi digoncangkan dengan sekeras-kerasnya.” (QS Al-Waqi’ah [53]: 4)
Allah menggambarkan kejadian kiamat dengan berbagai perumpamaan-perumpamaan agar mamapu dijangkau pikiran manusia. Apabila secara matematis kita membuat analogi mengenao batasan-batasan kekuatan alam semesta, maka kita akan membenarkan apa yang disebut dalam Al-Quran, sebagaiman sebagaimana disebutka dalam Al-Quran, “Terjadinya kiamat itu tidak dapat didustakan.” Sesungguhnya firman Allah mengenai hari kiamat benar adanya dan tidak ada dusta didalamnya.
Kemudian Allah melanjutkan firman-Nya, “(kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan mengangkat (satu golongan).” Datangnya hari itu akan membuktikan janji Allah. Allah merendahkan orang yang tidak percaya akan datangnya pembalasan itu, dan meninggikan golongan yang membenarkannya.
Selanjutnya kedahsyatan kiamat dijelaskan Allah dengan firman-Nya, “Apabila bumi digoncangkan dengan sekeras-kerasnya.” Sebelum datang kiamat besar, Allah mendatangkan kiamat-kiamat kecil seperti gempa yang menyebabkan gelombang tsunami di Aceh, dan melanda sebagian Malaysia, India, dan sebagian sampai Afrika. Itulah contoh kekuasaan Allah, sebagaimana dinyatakan dalam firman dibawah ini:
 “Maka apabila langit telah terbelah maka dia menjadi mawar merah seperti minyak (berkilauan)”
Allah menggambarkan kejadian itu seperti mawar merah. Jika kita perhatikan secara seksama, bunga mawar berwarna merah memiliki kelopak bunga yang menjurai kesegala arah. Warna merahnya sangat menyilaukan mata. Sedangkan langit terbelah seperti telah kami gambarkan di muka planet-planet bercerai-berai karena ledakan matahari. Ledakan itu seperti bentuk bunga mawar raksasa di langit. Melelehkan segala materi yang ada di sekitarnya, dan menyebabkan ledakan planet-planet di sekelilingnya yang panas akibat ledakan. Gambaran mengenai hal ini bisa kita simak dalam firman Allah di bawah ini:

“Apabila langit terbelah” (QS Al-Infithar [82]:1)

“Dan apabila bintang-bintang jatuh berguguran” (QS Al-Infithar [82]:2)

“Dan apabila lautan dilupakan” (QS Al-Infithar [82]:3)

“Dan apabila kubur-kubur di bongkar” (QS Al-Infithar [82]:4)

Maka apabila langit telah terbelah maka dia menjadi mawar merah seperti minyak (berkilauan)” (QS Ar-Rahman [55]:37)

Kehancuran alam semesta itu ditegaskan dalam firaman Allah, “Apabila langit terbelah.” Kejadian terbelahnya langit ini adalah sunatullah dan pasti terjadi. Selanjutnya, setelah langit terbelah maka bintang-bintang yang terbesar di langit berguguran, hancur berkeping-keping dan porak-poranda, saling bertubrukan. Kejadian seperti ini dinyatakan dalam firman Allah yang artinya “Dan apabila bintang-bintang jatuh berguguran.” Maka dengan goncangan yang dahsyat, akan terjadi gelombang yang mahadahsyat, yang kekuatannya ribuan kali gelombang tsunami yang terjadi di Aceh pada akhir tahun 2004. Sesuai firman Allah yang artinya, “Dan apabila lautan dilupakan.”
Luapan air laut itu mahadahsyat disertai dengan goncangan dahsyat, mangakibatkan bumi terbelah. Akibatnya, kuburan-kuburan terbongkar. Mengenai hal ini Allah berfirman, “Dan apabila kubur-kubur dibongkar.” Itulah gambaran lain yang dijelaskan dalam Al-Quran yang mulia. Semakna dengan firman diatas adalah firman di bawah ini:

“Jangan (berbuat demikian). Apabila bumi digoncangkan berturut-turut” (QS Al-Fajr [89]:21)

“(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian juga) langit, dan mereka semua (dipadang mahsyar) berkumpul menghadap Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.” (QS Ibrahim [14]:48)

 Firman tersebut menjelaskan bahwa bumi yang ada sekarang ini akan diganti dengan bumi yang lain. Keadaan bumi yang baru tidak sama dengan keadaan bumi yang sebelumnya. Manusia akan ditempatkan dibumi yang baru, yaitu padang mahsyar. Rangkaian peristiwa dahsyat itu, mengingatkan kita pada sifat Allah, Al-Muktadir (Maha Berkuasa). Perihal ini dijelaskan dalam firman Allah di bawah ini:

“Katakanlah, ‘Allah-lah yang menghidupkan kamu, kemudian mematikan kamu, kemudian mengumpulkan kamu dihari kiamat, yang tidak ada keraguan padanya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS Al-Jatsiyah [45]:26)

Pada firman tersebut berkali-kali Allah menegaskan kekuasaan-Nya. Menjelaskan behwa Dia-lah yang menciptakan dan menghidupkan manusia di Hari Kiamat. Semua itu sangat mudah bagi Allah. Jadi, tidak ada alasan bagi manusia untuk tidak mempercayai hari akhir.
Pada hari kiamat seluruh manusia itu akan dikumpulkan Allah. Sebagaimana dalam firman Allah yang artinya: Katakanlah, “Allah yang menghidupkan kamu, kemudian Allah yang mematikan kamu, kemudian mengumpulkan kamu dihari kiamat…” selanjutnya Allah berfirman:

 “Sesungguhnya mereka memandang siksaan itu jauh.” (QS Al-Ma’arij [70]:6)

“Dan (padahal) kami memandang amat dekat.” (QS Al-Ma’arij [70]:7)

Namun apa yang telah berkali-kali Allah tegaskan itu tidak membuat orang-orang kafir menjadi beriman dan percaya kepada hari akhir. Padahal sebenarnya tidak ada keraguan dalam firman Allah itu. Selanjtunya Allah berfirman:

Dan orang Yahudi berkata, “Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai satu pegangan,” dan orang-orang nasrani berkata, “Orang-orang Yahudi tidak mempunyai satu pegangan.” Padahal mereka (sama-sama) membaca kitab (Taurat dan Injil). Demikian pula orang-orang yang tidak mengetahui mengatakan ucapan seperti mereka. Maka Allah akan mengadili mereka pada hari kiamat tentang apa-apa yang mereka perselisihkan.” (QS Al-Baqarah [2]:113)  

Jadi sebenarnya orang-orang Yahudi dan Nasrani sudah diberi petunjuk bagi kitab taurat dan injil. Kedua kitab ini tidak saling bertentangan, bahkan keduanya saling menguatkan. Apa yang mereka pertentangkan sebenarnya karena mengikuti akal dan hawa nafsunya. Kedua kitab ini berisi ajaran Tauhid yang diturunkan kepada nabi Musa a.s. dan Isa a.s. sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah dibawah ini:

“Bagi tiap-tiap umat telah kami tetapkan syariat tertentu yang mereka lakukan, maka janganlah mereka membantah engakau dari urusan (Syariat), dan serulah manusia kejalan (agama) Tuhanmu, Sedungguhnya engkau berada diatas jalan yang lurus.” (QS Al-Hajj [22]: 67)

  Ayat di atas turun untuk menjelaskan kekeliruan pemahaman mereka yang saling menyalahkan satu sama lain dan membenarkan dirinya masing-masing. Allah menjelaskan bahwa sesungguhnya agama mereka itu (Yhudi dan Nasrani) benar. Menjadi salah setelah para rahib dan pendeta mereka mengubah-ubah isi kedua kitab suci itu. Karena perselisihan itu, Allah akan membuat perhitungan di Hari Kiamat untuk mempertanyakan apa yang mereka perselisihkan, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah yang artinya, “Maka Allah akan mengadili diantara mereka pada hari kiamat tentang apa-apa yang mereka perselisihkan.” 

Pada hari yang besar” (QS Al-Muthaffifin [83]:5)

“Pada hari manusia berdiri di hadapan Tuhan semesta alam” (QS Al-Muthaffifin [83]:6)

Allah memberikan penekanan mengenai kiamat dengan kalimat: “Pada hari yang besar,” pada hari itu lah Allah mengumpulkan semua manusia, mereka semua menghadap Allah Tuhan semesta alam.” Allah membuktikan kebenaran semua firman yang pernah diturnkan dalam kitab-kitab-Nya. Gambaran tentang dahsyatnya Hari Kiamat bisa kita simak dalam ayat di bawah ini:

“Wahai sekalian manusia, takutlah kepada Tuhan kamu, sesungguhnya kegoncangan pada hari kiamat itu adalah sesuatu yang amat dahsyat.” (QS Al-Hajj [22]: 1)

“(Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat keguncangan itu, lupalah semua wanita yang menyusui anaknya dan gugurlah kandungan semua wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk padahal mereka tidak mabuk, tetapi itu azab Allah sangat keras.” (QS Al-Hajj [22]:2) 

Alam semesta ini adalah ciptaan-Nya, maka Allah berkuasa atas segala ciptaan-Nya. Oleh karena itu, manusia harus wajib beriman kepada Allah. Segala yang diciptakan Allah pasti akan hancur pada saat nya. Allah mengingatkan semua manusia sebagai-mana disebutkan dalam firman-Nya yang artinya, “Wahai sekalian manusia, tajutlah kepada Tuhan mu sesungguhnya gempa kiamat adalah suatu yang dahsyat.” Manusia harus takut kepada Allah Karena dihari kiamat hanya Allah lah yang memberikan pertolongan kepada mausia yang dikehendakinya.
Allah yang menegaskan dengan kiamat, “Gempa kiamat itu amat dahsyat,” saking dahsyatnya semua orang yang mengalami proses kiamat merasa panik. Kepanikan ini juga digambarkan melalui firman Allah, “(Ingatkah) pada hari (ketika) kamu lihat keguncangan itu, lupalah semua wanita yang menyusui anaknya…” gambaran mengenai kiamat didalam Al-Quran, antara lain, disebutkan bahwa seorang ibu yang sedang menyusui anaknya pun akan melepaskan anak yang disusui nya itu. Sesuai dengan firman Allah yang artinya: “Pada hari itu kamu lihat setiap yang menyusui, lupa pada apa disusuinya,…” kemudian suasana hari kiamat dilanjutkan dengan firman Allah yang artinya: “Dan gugurlah kandungan semua wanita yang hamil.” Goncangan yang dahsyat itu membuat kandungan didalam kandungan akan gugur. Getaran akibat gempa mebuat semua orang menjadi pusing, seperti mabuk padahal ia tidak mabuk, seperti bunyi firman: “Dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk padahal mereka tidak mabuk.” Allah pada waktu itu telah menunjukkan keperkasaabn-Nya dengan azab yang keras. Allah selalu mengingatkan dengan kalimat: “Wahai sekalian manusia, takutlah kepada Tuhan kamu, sesungguhnya gempa kiamat suatu yang dahsyat.” Mereka yang beiman dan takut kepada Allah tidak lah merasa merugi, sebaliknya yang merugi adalah mereka yang tidak beriman dantakut kepada selain Allah. Pada hari itu semua harta benda yang dikumpulkan tidak berguna lagi, dan tidak ada anak, keluarga dan sahabat karena semuanya mengalami kejadian yang sama, sebagaimana yang bisa kita simak dalam firman Allah dibawah ini:

“(Yaitu) pada hari harta dan anak laki-laki tidak berguna.” (QS As-Syu’ara [26]: 88)

Selanjutnya Allah berfirman:

“Tidak akan bermanfaat bagi mu kerabat-kerabat kamu dantidak (pula) anak-anak kamu. Pada hari kiamat ia memisahkan antara kamu. Dan Allah maha melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Mumtahanah [60]: 3)

Pada hari itu Allah memishkan orang tua dari anak-anak, kerabat, dan semua harta yang dimiliki selama dibumi yang telah menyebabkan manusia lupa kepada Allah. Allah akan mengadili degan seadil-adilnya tanpa tipu daya dan suap karena Allah mahaadil. Sebagaimana dinyatakan dalam firman Allah berikut ini. “Maha sungguh akan kami kabarkan kepada mereka (apa-apa yang telah mereka perbuat) sedang (kami) mengetahui (keadaan merka)dan kami sekali-kali tidak pernah jauh (dari mereka)” (QS Al-A’raf [7]: 7)”

“Timbangan pada hari itu adalah kebenaran (keadilan), maka barang siapa yang berat timbangan (kebaikannya), maka mereka itulah yang bruntung” (QS Al-A’raf [7]:8).

Sesungguhnya Allah sangat dekat dengan hamba-Nya. Apun yang dilakukan sang hamba pasti diketahui-Nya. Sebagaimna dikatakan dalam firman-Nya.”dan kami sekali-kali tidak pernah jauh(dari mereka),” jadi, kapan dan di mana pun manusia berperilaku bagi Allah bukanlah perkara gaibyang tak bisa diketahui. Dia mengetahui segala yang nyata dan gaib.
Pada hari itu Allah akan memberikan keadilan yang sebenar-benarnya. Bagi mereka yang memiliki amal kebaikan lebuh banyak dari pada amal jahatnya akan memperoleh keputusan yang membahagiaka, “maka mereka itu lah yang beruntung.” 
Firman Allah selanjutnya:

“Apabila bumi diguncang dengan seguncang-guncangnya” (QS Al-Zalzalah [99]: 1)
“Dan bumi mengeluarkan beban berat yang dikandungnya” (QS Al-Zalzalah [99]: 2)
“Dan manusia betanya ‘mengapa bumi (jadi beegini)’?” (QS Al-Zalzalah [99: 3)

Namun pada waktu itu banayak manusia belum sadar bahwa gempa bumi yang sangat dahsyat itu akan memusnahkan semua yang ada didalamnya. Bahkan karena kedahsyatannya, digambarkan isi bumi akan berhamburan keluar. Magma yang terdapat dalam inti bumi akan keluar. Laut kan mendidih terkenanya magma dan akibat panasnya matahari, kemudianmanusia bertnaya apa yang sedang terjadi?. Sebagaimana digambaerkan oleh Allah, Dan manusia bertanya, “Mengapa bumi (jadi begini)?” jawabnya karena telah terjadi kiamat yang dahsyat yang diingkari oleh kebanyakan manusia. Pada saat itu terompet krmatian ditiupkan.

“(Yaitu) pada saat ditiup sangkakala, lalu kamu datang berkelompok-kelompok” (QS An-Naba [78]: 18)

“Dan dibukakanlah pintu langit, lalu terdapat pintu-pintu.” (QS An-Naba [78]: 19)

Dan dilanyangkanlah gunung-gunung lalu jadilah seperti fatamorgana” (QS An-Naba[78]: 20)

Seperti itulah gambaran dan penjelesan Allah mengenai dahsyatnya hari kiamat yang akan mengubah alam semesta ini menjadi baru. Di alam yang baru itu manusia kekal dan akan ditempatkan sesuai dengan amal perbuatannya di dunia. Bagi yang berbuat kebaikan, maka surga adalah balasan bagi mereka. Sebaliknya, neraka adalah tempat bagi mereka yang membuat kerusakan dan ingkar kepada Allah.
Beriman kepada hari hari akhir, menghayati, memahami dan mengamalkan Al-Quran dalam kehidupan kita sehari-hari. Sekarang marilah kita simak firman Allah dalam surah Al-Qiyamah [75] 1-40  berikut ini:

“Aku bersumpah demi hari kiamat”

“Dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri)”

“Apakah manusia mengira bahwa kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya”

“Bahkan kami kuasa untuk menyusun (kembali) jemarinya dengan sempurna”

“Bahkan manusia hendak membuat maksiat terus menerus”

Dia bertanya, “Kapankah hari kiamat itu tiba?”

“Maka apabila mata telah terbelalak (ketakutan)”

“Dan bulan hilang cahayanya”

“Dan matahari dan bulan dikumpulkan”

Pada hari itu manusia berlata, “Ke mana tempat lari?”

“Sekai-kali tidak ada tempat (bagimu) untuk berlindung”

“Hanya kepada Tuhanmulah pada hari itu tempat kembali”

“Di hari  itu diberitakan kepada manusia apa yang didahulukannya dan apa yang di belakangkan.”

“Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri.”

“Walaupun dia menerangkan alasan-alasannya”

“Jaganlah engkau gerakkan lidahmu untu kmembaca Al-Quran kare hendak cepat-cepat dengan (untuk menghafalkannya)”

“Sesungguhnya atas tanggungan kami-lah mengupulkan-nya (didadamu) dan (membuatmu pandai) membaca.”

“Apabila kami selesai membacakannya, maka ikutilah bacaannya itu”

“Kemudian sesungguhnya atas tanggungan kamilah pejelasannya”

“Sekali-kali janganlah demikian. Sebenarnya kamu (hai manusia) mencintailah kehidupan dunia”

“Dan meninggalkan (kehidupan) akhirat”

“Wajah-wajah (orang mukmin) hari itu bercahaya”

“Kepada Tuhananya mereka melihat”

“Dan wajah-wajah (orang-orang kafir) pada hari itu muram”

“Mereka yakin bahwa akan ditimpakan kepadanya bahaya yang hebat”
“Sekali-kali tidak, apabila (nyawa) telah sampai di kerongkongan”

“Dan dikatakan, siapakah yang dapat mengobati?”

“Dan dia yakin sesungguhnya itulah waktu perpisahan ( dengan dunia)”

“Dan bertautlah betis (kiri) dengan betis (kanan)”

“Kepada Tuhanmu lah pada hari itu kamu dihalau”

“Karena dia (dahulu) tidak mau membenarkan (rasul dan Al-Quran) dan tidak mau sholat.”

“Tetapi ia mendustakan (rasul) dan memalingkan diri”

“Kemudian ia pergi kepada keluarganya dengan sombong”

“Kecelakaan lah bagi engkau (orang kafir), Kecelakaanlah (bagi engkau).”

“Kemudian kecelakaanlah bagi engkau (orang kafir) dan kecelakaanlah (bagi engkau)” 
  
“Apakah manusia mengira bahwa dia akan ditinggalkan begitu saja (tanpa tanggung jawab)”

“Bukankah dia dahulu setetes air mani yang di tumpahkan (kedalam rahim)”

“Kemudian menjadi segumpal darak lalu Allah menciptakan dan menyempurnkannya”

“Bukankah (Allah yang berbuat) demikian? Berkuasa (pula) menghidupkan orang-orang yang sudah mati”

Allah mengingatkan seluruh manusia bahwa Hari Kiamat pasti datang. Namun masih banyak yang ingkar pada kebenaran janji Allah itu.

BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

SIMPULAN :

Menurut penulis buku ini menyimpulkan tentang bagaimana hari kiamat itu akan terjadi dan apa saja tanda-tanda kiamat itu. Dalam bab pembahasan  penulis menjelaskan bagaimana Dajjal itu, kapan Isa Al-Masih datang kebumi, dan apa saja tanda-tanda kiamat. Penulis rangkum dalam karya tulis ini.

Kita tidak tahu kapan kiamat itu akan datang dan siapapun itu termasuk nabi kesayangan Allah dan juga malaikat. Hari kiamat hanya lah rahasia Allah yang tidak ada satu orangpun yang tahu kapan kiamat itu terjadi. Oleh sebab itu perbanyak lah amal saleh kita selama didunia. Karena jika dunia berakhir tidak ada lagi yang harus di sesali.

Insyaallah kita semua bisa mendapatkan kehidupan yang baik di dunia dan juga di akhirat.

SARAN:

Dapatlah kiranaya penulis menyarankan:

1)       Tingkatkanlah amal ibadah kita selama hidup di dunia
2)     Jauhkanlah segala hal-hal yang tidak baik termasuk menceritakan orang lain
3)     Jauhialah minuman-minuman keras karena itu akan membuat kita mendapatkan siksaan yang amat sakit diakhirat nanti.
4)     Yakinilah bahwa Allah tidak dapat kita lihat dan hanya dial ah Tuhan sekalian alam
5)     Jangan percaya terhadap kiamat yang di beritakan di televisi karena tidak ada seorang pun yang tahu kapan kiamat itu akan terjadi
6)     Jauhilah perbuatan maksiad
7)      Jauhilah semua perbuatan dosa hari ini, esok, lusa, dan seterusnya karena Allah akan mengawasi apa yang kita perbuat sampai kita terlelap tidur dan kembali bangun lagi.
8)      Berikanlah sedekah kepada orang yang membutuhkan karena nanti ada masanya di saat semua orang tidak membutuhkan harta lagi.
9)     Percayalah bahwa Allah itu tidak buta sebelah dan kita bisa melihat Allah.



BAB V
DAFTAR PUSTAKA

Sanyoto, Siswo, 2008, “Membuka Tabir Pintu Langit”, PT. Mizan Publika. Jakarta 12430