Pengadaan Logistik


RESUME
ADMINISTRASI PEMBEKALAN

“Pengadaan Logistik”




Disusun Oleh Kelompok II : 

+..+
 Semester 5 (Lima) A

Dosen Pengampu : Drs. Nahar Effendi, M.Si


SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI (STIA) 
LANCANG KUNING
DUMAI
TA. 2010/2011
 


HAK – HAK ASASI MANUSIA


Dosen Pengampu : Drs. Nahar Effendi, M.Si

RESUME
HAK – HAK ASASI MANUSIA
A. Pengantar
      Diskusi internasional di pbb mengenai hak asasi manusia telah menghasilkan beberapa piagam penting antara lain:
o   Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (1948),
o   Dua perjanjian yaitu Kovenan Internasional Hak Sipil dan Politik dan Kovenan Internasional Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya (1966), dan
o   Deklarasi Wina (1993). Deklarasi Wina mencerminkan tercapaianya konsensus antara negara-negara Barat dan non-Baratd bagwa hak asasi memiliki sifat yang universal, sekalipun dapat terjadi perbedaan dalam implementasinya, sesuai keadaan khas masing-masing negara.
          Cikal bakal konsep hak asasi manusia di dunia Barat terdapat dalam karangan beberapa filsuf abad ke-17, antara lain John Locke (1632-1704) yang merumuskan beberapa hak alam (natural rights) yang memiliki manusia secara alamiah. Konsep ini bangkit kembali seusai Perang Dunia II dengan decanangkannya Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (Universal Deklaration of Human Rights, 1948) oleh negara-negara yang tergabung dalam PBB. Hampir dua puluh tahun kemudian, Deklarasi Universal di jabarkan dalam dua perjanjian internasional yaitu Kovenan Internasional Hak Sipil dan Politik dan Kobenan Internasional Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya (1966). Di Eropa proses standard setting antara negara “Barat” dan negara “Timur” (komunis diteruskan dengan diterimanya Helsinki Accord(1975).

Undang-Undang Dasar


MAKALAH
PENGANTAR ILMU POLITIK

 “Undang-Undang Dasar”






Disusun Oleh : 
.^_^.

Dosen Pembimbing : Drs. Nahar Effendi, M.Si



 
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI (STIA)
 LANCANG KUNING
DUMAI
2010
 

MEMBUKA PINTU TABIR LANGIT


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Latar belakang dari buku yang penulis ambil ialah sebuah kekuasaan Allah yang hanya dia seorang yang mengetahui kapan berakhirnya dunia ini.
 Dan penulis melihat banyak anak-anak muda yang susah menutup auratnya bagi yang muslim, contohnya penulis sendiri, penulis tidak menutup aurat bukan karna tren-tren di masa kini. Niat penulis untuk menutup aurat sudah lama dan penulis akan melaksanakan niat itu secepatnya. Padahal penulis tau bahwa jika seorang muslim yang tidak menutup auratnya akan banyak dosa yang iya perbuat selama satu hari penulis sadari itu. Dan juga penulis akan mencoba lebih baik dari hari sebelumnya.
Contoh lainnya orang yang melalaikan sholat atau bahkan meninggalkan sholat itu akan menyiapkan kursi di neraka untuk ayah dan ibunya.
Dan alasan penulis menjadikan buku ini sebagai karya tulis adalah agar kita umat muslim takut dan harus meninggalkan segala yang ia larang dan kerjakan apa yang ia perintahkan. Karna kita semua tidak akan tau kapan kita akan mati dan  kapan dunia ini berakhir.


M. HATTA


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Penulis mengambil judul dan buku ini adalah karena Moh. Hatta adalah salah satu pejuang Indonesia. Ia adalah wakil presiden pertama dan ia berjuang bagaimana agar Indonesia ini merdeka. Ia adalah sosok yang patut untuk ditiru. Penulis bangga mempunyai pejuang sepertinya karena selain pintar ia juga orang yang serius dan hening.
Moh. Hatta tumbuh tanpa seorang ayah. Tetapi ia mendapatkan kasih sayang dari banyak orang. Ayahnya meniggal pada saat Hatta berumur delapan bulan. Ia sangat ingin ketemu kepada sosok ayahnya, akan tetapi sosok itu sudah tiada lagi.
Akhirnyapun Hatta tumbuh menjadi dewasa dan menjadi anak yang cerdas. Ia berjuang demi kemerdekaan indonesia bersama sahabatnya Ir. Soekarno. Mereka berjuang siang dan malam agar Indonesia ini merdeka. Akan tetapi banyak orang sekarang yang tidak menyadari itu. Mereka hanya ingin terima bersih .
Hatta pernah berjanji sebelum Indonesia merdeka ia tidak akan menikah. Tetapi itu semua telah terpenuhi. Ia pun menikahi Rahmi Rachim di sebuah villa sederhana di Mega Bandung, Bogor pada tanggal 18 November 1945.
Itu semua mengalpa penulis memilih judul buku ini karena ingin menghargai para pejuang dan ingin legih tau lagi tentang Moh. Hatta. 

RADEN AJENG KARTINI


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Di dalam karya tulis ini penulis banyak menceritakan tentang kehidupan seorang Raden Ajeng Kartini. Ia merupakan seorang pahlawan yang juga berjasa kepada bangsa Indonesia. Ia merupakan pahlawan wanita yang berani dan juga seorang wanita yang bertanggung jawab kepada keluarganya.
Didalam lingkungan keluarga Raden Ajeng Kartini sejak ia berusia 12 tahun ia harus mau dipingit karena itu sudah menjadi tradisi keluarganaya. Namun, Kartini tidak mau dipingit karena ia ingin seperti teman-temannya yang sekolah tanpa harus dipingit. Namun, walau bagaimanapun Kartini tetap harus dipingit walaupun Kartini sudah berusaha memberontak kepada orang tuanya. Namun, tetap tak diijinkan oleh orangtuanya.
Lihat betapa susahnya orang pada zaman dahulu untuk sekolah. Jadi bagi para pembaca yang sekolah jangan sampai mensia-siakan sekolah. Kita harus bisa menghargainya karena ilmu itu sangat berarti. Didalambuku yang penulis baca Kartini juga memiliki cita-cita. Cita-cita Kartini merupakan cita-cita dari masyarakat.
Jalan perjuangan Kartini cukup panjang karena pada mulanya Kartini berontak akan agama dan juga adatnya. Namun Kartini selalu berfikir dan melihat agamanya dan juga adatnya ternyata ada baiknya. Maka lambat laun setelah itu Kartini menjadi orang yang sabar dan tawakkal. Perasaan itu timbul karena banyaknya alangan yang dilihat dan dirasakannya.
Kedudukan Kartini bukan hanya menyatakan pikiran dan cita-cita serta perasaan saja, tapi juga untuk dikemudian hari. Tidaklah heran jika sekarang gerakan perempuan mengangkatnya menjadi lambang.
Keadaan masyarakat pada lingkungan Kartini membuatnya ingin mengubah kebiasaan adatnya. Karena, Kartini tinggal dilingkungan yang juga setengah barat khususnya warga Belanda. Kartini juga sering bergaul kepada temannya orang barat tidak hanya itu Kartini juga sering berkiriman surat terutama pada saat Kartini dipingit.
Kartini merupakan orang ramah karena Kartini bisa bergaul dengan siapa saja dan juga Kartini termasuk kedalam lingkungan keluarga yang bisa dibilang dari keluarga yang kaya.
Penulis memilih buku ini karena, penulis mengharapkan para penbaca bisa mengetahui dengan lebih jelas dan lebih mendalam dari sosok seorang Kartini. Dan juga penulis harapkan semua perilaku baik Kartini bisa dijadikan tauladan yang baik bagi kehidupan sehari-hari.
Penulis juga menghrapkan dengan karya tulis ini kita bisa lebih banyak mengetahui tentang Kartini. Karena, penulis akan menceritakan banyak hal tentang Krtini dan juga diharapkan pembaca bisa mengerti tentang perbuatan yang dilakukan Kartini.
Kita juga harus mencontoh sikap  Kartini yang ingin maju tidak hanya selalu terperuk pada zaman yang tidak sesuai lagi dan juga keram,ahan Kartini kepada orang lain dan tidak menyombongkan atau membanggakandirinya walaupun Kartini termasuk golongan keluarga ningrat Kartini tetap ramah kepada orang walaupuiun dari negara yang berbeda kita harus rukun dan bisa bekerja sama dengan negara lain.